AMALAN YANG DIANJURKAN DI SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH

admin 5:59 AM
Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang mulia dan diberkahi. Bahkan Allah ‘azza wa jalla bersumpah dengan sepuluh hari yang mulia ini, sebagaimana firman-Nya:

وَالْفَجْرِ * وَلَيَالٍعَشْرٍ

“Demi Fajar dan malam yang sepuluh” (Al Fajr ayat 1-2)

Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsir beliau:

والليالي العشر: المراد بها عشر ذي الحجة. كما قاله ابن عباس، وابن الزبير، ومجاهد ، وغيرواحد من السلف والخلف

“ Yang dimaksud dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh hari (pertama) bulan Dzul Hijjah. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Az-Zubair, Mujahid dan tidak sedikit dari kalangan Salaf dan Khalaf."

Selain itu keutamaan sepuluh hari ini juga diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dari Sahabat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ ».
Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.”

Oleh karena itu seyogyanya kaum muslimin bersungguh untuk mengisi sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah dengan berbagai amal ketaatan dan menjauhi larangan-larangan Allah. Berikut ini adalah di antara amalan yang bisa dilakukan kaum muslimin untuk mengisi sepuluh hari ini.
1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah.

Kedua amalan ini adalah amalan paling utama di sepuluh hari bulan dzulhijjah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

(العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما، والحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة)

Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Berpuasa

Dianjurkan untuk berpuasa pada hari-hari tersebut atau sebagiannya, lebih-lebih pada tanggal 9 Dzulhijjah yang bertepatan dengan hari Arafah.Sebagaimana diriwayatkan dari

sebagian isteri-isteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannyayaitu senin di awal bulan dan hari kamis (dalam riwayat lain, dua hari kamis (dalam bulan tersebut)- penj)” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An Nasai)

Diriwayatkan dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

صيام يوم عرفة احتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والتي بعده

“Berpuasa pada hari Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya.”(HR. Muslim).
3. Menjaga Sholat Jamaah dan Memperbanyak Sholat Sunnah

Sholat  merupakan amalan paling agung dan paling banyak keutamaannya. Oleh karena itu wajib bagi setiap muslim menjaga sholat lima waktu. Lebih utama lagi dilakukan secara berjamaah. Dianjurkan pula memperbanyak sholat sunnah pada sepuluh hari yang mulia ini, karena ia merupakan amalan yang utama untuk mendekatkan diri kepada Allah. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits Qudsiy Allah ‘azza wa jalla berfirman:

وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
“Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya” (HR. Al Bukhari)
4. Memperbanyak Takbir, Tahmid, Tahlil dan Berbagai Macam Dzikir yang Lain

Kaum muslimin dianjurkan untuk memperbanyak membaca takbir, tahmid dan tahlil pada sepuluh hari ini dimanapun ia berada.

Sahabat Ibnu Umar radliyallahu ‘anhuma meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

"Tidak ada suatu hari yang lebih agung di sisi Allah dan tiada pula hari yang lebih Dia cintai untuk beramal daripada sepuluh hari ini, maka perbanyaklah tahlil, takbir dan tahmid." (HR. Ahmad)

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah radliyallahu ‘anhum keluar menuju pasar pada sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah seraya bertakbir dan orang-orang pun mengikuti takbirnya.

Diriwayatkan pula  Ibnu Umar pun pada hari-hari tersebut sampai bertakbir di atas kasurnya, dalam tendanya, dalam majelisnya dan dalam perjalanannya.
5. Bersedekah

Kaum muslimin juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah di sepuluh hari ini. Keutamaan bersedekah ini banyak disebutkan dalam Al Quran dan juga hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
6. Melaksanakan Shalat Idul Adha dan Mendengarkan Khutbahnya
7. Berkurban Pada Hari Raya Qurban dan Hari-hari Tasyriq.

Berqurban adalah amalan yang seyogyanya tidak ditinggalkan di hari yang mulia ini bagi orang yang mampu. Berqurban memiliki keutamaan yang sangat besar, di antaranya sebagaimana riwayat dari Ibnu Majah:

 عن عائشة  رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:  »ما عمل آدمي من عمل يوم النحر أحب إلى الله من إهراق الدم. وإنها لتأتي يوم القيـامة بقرونها وأشعارها وأظلافها. وإن الدم ليقـع من الله بمكان قبل أن يقع من الأرض (وفي رواية: على الأرض) فطيبوا بها نفسا«. رواه ابن ماجه والترمذي.

 Dari ‘Aisyah -radhiyallahu ‘anha-, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seseorang melakukan suatu amalan di Hari Nahr (Hari Raya Qurban) yang lebih disukai Allah melebihi dari menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan qurban itu benar-benar akan datang di Hari Qiamat lengkap dengan tanduk, bulu dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya darahnya bener-benar tumpah di suatu tempat di mata Allah sebelum ia tumpah di suatu tempat di muka bumi. Maka, lakukankanlah ibadah qurban ini dengan ketulusan jiwa. (HR. Ibnu Majah dan At Tirmidzi)

Dan juga riwayat dari Imam Ahmad :

 عن زيد بن أرقم رضي الله عنه قال: قلت أو قالوا : يا رسول الله ما هذه الأضاحي؟ قال: سنة أبيكم إبراهيم قالوا: ما لنا منها؟  قال: بكل شعرة حسنة.  قالوا: يا رسول الله فالصوف؟ قال: بكل شعرة من الصوف حسن.

Dari Zaid bin Arqam -radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata: Aku bertanya -atau mereka (para shahabat bertanya- : Wahai Rasulullah, apa maksud sembelihan qurban ini? Beliau menjawab: Ia adalah sunnah ayah kamu sekalian, Nabi Ibrahim. Mereka bertanya: Apa yang kami dapat dari melekukan itu? Beliau menjawab: Dari setiap bulunya kamu mendapatkan satu kebaikan. Mereka bertanya lagi: Wahai Rasulullah, lalu bagaiman dengan bulu tebalnya? Beliau menjawab: Dari setiap helai dari bulu tebal itu kamu mendapatkan satu kebaikan.
 Disadur dari http://www.saaid.net/mktarat/hajj/6.htm

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔