Al Hafidz Dhiyauddin Al Maqdisy
📗
Fadhilah Adzan (Lanjutan)
📗
٦-عَن أبي هُرَيْرَة رَضِي الله عَنهُ أَن رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم قَالَ: "لَو يعلم النَّاس مَا فِي النداء والصف الأول ثمَّ لم يَجدوا إِلَّا أَن يستهموا لاستهموا عَلَيْهِ، وَلَو يعلمُونَ مَا فِي التهجير لاستبقوا إِلَيْهِ، وَلَو يعلمُونَ مَا فِي الْعَتَمَة وَالصُّبْح لأتوهما وَلَو حبوا" رَوَاهُ البُخَارِيّ وَمُسلم
6-Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
"Seandainya manusia tahu pahala yang terdapat pada Adzan dan Shof pertama, kemudian tidak mendapatinya kecuali harus mengundi, niscaya mereka akan berundi untuk mendapatkannya. Dan sekiranya mereka mengetahui pahala bersegera menuju sholat, niscaya mereka akan berlomba-lomba untuknya. Begitu juga sekiranya mereka tahu pahala sholat 'atamah (isya') dan shubuh berjamaah, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak. (HR. Bukhori dan Muslim)
📖 komentar saya:
Hadits ini juga menunjukkan betapa besar keutamaan dari adzan, bahkan sebagian ulama menjadikannya dalil bahwa muadzin lebih afdhol daripada imam sholat berjamaah. Hal ini karena muadzin memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga disiplin waktu sholat. Ia mengingatkan manusia yang lalai oleh urusan duniawi bahwa waktu untuk sholat telah tiba, mengajak mereka untuk segera menyambut seruan Allah azza wa jalla.
Coba misalkan ada kesempatan adzan untuk satu orang, di mana ia akan mendapatkan 1 milyar dengan adzannya itu, maka pasti berbondong-bondong manusia untuk memperebutkannya. Hingga akhirnya mereka harus berundi, maka mereka pun akan melakukannya untuk meraih kesempatan itu.
Padahal 1 milyar itu kecil di sisi Allah azza wa jalla. Pahala yang disediakan oleh Allah lebih besar darinya bahkan lebih baik dari dunia seisinya.
Sayang sekali, di kampung-kampung sekarang banyak mushola yang mati karena tidak ada muadzinnya. Jika ada mungkin yang adzan sudah sepuh dan tidak ada seorang pun yang menjawab panggilannya. Sekedar panggilan tak terjawab.
Para pemuda enggan menghidupkannya karena malu atau berbagai alasan yang lain. Hal ini akan menjadi penyesalan kelak, karena menyia-nyiakan pahala yang begitu besar.
Wallahu waliyyut taufiq.
Gedangan, 3 syawal 1436 H
Oleh : Ustadz Faqih Hafizhahullahu
0 Komentar
Penulisan markup di komentar