Berikut ini adalah adab-adab
yang diajarkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, saat berangkat menuju
masjid.
1. Berangkat dari rumah
dalam keadaan telah berwudhu
2.
Menggunakan pakaian yang suci, baik dan menutup aurat
3. Membaca doa ketika
keluar rumah
بِسْمِ اللَّهِ ، آمَنْتُ بِاللَّهِ ، اعْتَصَمْتُ
بِاللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا
بِاللَّهِ
BISMILLAH AAMANTU BILLAH,
I’TASHAMTU BILLAH, TAWAKKALTU ‘ALALLAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAH
Dengan nama
Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan
Allah. (HR Ahmad No. 458)
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ
أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ
أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ
ALLAHUMMA INNI A-’UDZU
BIKA AN ADHILLA AW UDHALLA AW AZILLA AW UZALLA AW AZLIMA AW UZLAMA AW AJHALA AW
YUJHALA ‘ALAYYA.
“Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari: aku tersesat, atau aku menyesatkan, atau aku
tergelincir, atau aku digelincirkan, atau aku mendhalimi, atau aku didhalimi,
atau kebodohanku atau dibodohi.”
(HR. Abu Dawud, Nasai,
Ibnu Majah, dan dishahihkan al-Albani).
4. Mendahulukan kaki kanan
ketika memakai sandal atau sejenisnya
5. Berjalan menuju masjid
dengan khusyu’, tenang, tidak bermain-main dan tidak terburu-buru seraya
memperdekat langkah kaki.
6. Membaca doa ketika
menuju masjid.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِحَقِّ السَّائِلِينَ
عَلَيْكَ ، وَبِحَقِّ مَمْشَايَ ، فَإِنِّي لَمْ أَخْرُجْ أَشَرًا ، وَلا بَطَرًا
، وَلا رِيَاءً ، وَلا سُمْعَةً خَرَجْتُ اتِّقَاءَ سَخَطِكَ ، وَابْتِغَاءَ
مَرْضَاتِكَ ، أَسْأَلُكَ أَنْ تُنْقِذَنِيَ مِنَ النَّارِ ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي
، إِنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنْتَ
ALLAHUMMA INNI AS-ALUKA
BIHAQQIS SA-ILINA ‘ALAIKA WA BIHAQQI MAMSYAYA FA INNI LAM AKHRUJ ASYARON WA LA
BATHORON WA LA RIYA-AN WA LA SUM’ATAN KHOROJTU ITTIQO-A SAKHOTIKA WAB TIGHA-I
MARDHOTIKA AS-ALUKA AN TUNQIDZANI MINAN NAR WA AN TAGHFIRALI DZUNUBI INNAHU LA
YAGHFIRUDZ DZUNUBA ILLA ANTA.
“Ya Allah,
sesungguhnya aku meminta kepadaMu dengan hak orang-orang yang meminta kepadaMu
dan aku meminta kepadaMu dengan hak jalanku, sesungguhnya aku tidaklah keluar
mengkufuri nikmat, tidak pula sombong, tidak pula riya’, dan tidak pula sum’ah.
Aku keluar karena takut akan murkaMu dan mengharapkan ridhaMu, maka aku meminta
kepadaMu untuk melindungiku dari api neraka dan mengampuni dosa-dosaku,
sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
(HR. Ahmad, Al Hafidz Al ‘Iraqiy dan Ibnu hajar
menyatakan hadits ini hasan, sebagian lain seperti Syaikhul Islam dan Al
Haitsamiy menyatakan hadits ini dboif)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِى قَلْبِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى
لِسَانِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى سَمْعِى نُورًا وَاجْعَلْ فِى بَصَرِى نُورًا
وَاجْعَلْ خَلْفِى نُورًا وَأَمَامِى نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِى نُورًا وَمِنْ
تَحْتِى نُورًا اللَّهُمَّ وَأَعْظِمْ لِى نُورًا
ALLAHUMMAJ’AL FII QOLBIY
NUURON, WAJ’AL FII LISAANIY NUURON, WAJ’AL FII SAM’IY NUURON, WAJ’AL FII
BASHORIY NUURON, WAJ’AL KHOLFIY NUURON, WA AMAMAAMIY NUURON, WAJ’AL MIN FAWQIY
NUURON WA MIN TAHTII NUURON. ALLAHUMMA WA A’ZHIM LII NUURON
“Ya Allah, berikanlah
cahaya di hatiku, lisanku, pendengaranku, penglihatanku, di belakangku, di
hadapanku, di atasku dan di bawahku. Ya Allah perbesarlah cahayaku” (HR.
Abu Daud no. 1353)
7. Tidak menjalin jari
jemari
Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
إذا توضأ أحدكم في بيته ثم أتى المسجد كان في صلاة
حتى يرجع فلا يقل هكذا : و شبك بين أصابعه
“Jika salah
seorang di antara kalian berwudhu di rumahnya, kemudian mendatangi masjid, maka
dia sudah teranggap berada dalam shalat sampai dia kembali. Oleh karena itu
janganlah lakukan seperti ini : menjalin jari-jemari.” (HR. Hakim. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
8. Melepas sandal dengan
mendahulukan kaki kiri
Agar bisa masuk masjid
dengan kaki kanan, setelah melepas sandal, kaki jangan langsung diinjakkan ke
lantai masjid, tapi diinjakkan dulu ke tanah atau ke sandal kiri yang sudah
dilepas. Kemudian naiklah ke lantai masjid dengan kaki kanan.
9.Masuk masjid dengan
mendahulukan kaki kanan, dan ketika keluar mendahulukan kaki kiri
10. Berdoa ketika masuk
masjid
Ketika masuk masjid membaca
:
بِسْمِ اللَّهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذُنُوبِى وَافْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
BISMILLAH WASSALAAMU ‘ALA
ROSULILLAH. ALLAHUMMAGHFIR LII DZUNUUBI WAFTAHLII ABWAABA ROHMATIK
Dengan
menyebut nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku
dan bukakanlah padaku pintu rahmat-Mu. (HR.
Ibnu Majah dan Tirmidzi, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ketika keluar masjid membaca
:
بِسْمِ اللَّهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذُنُوبِى وَافْتَحْ لِى أَبْوَابَ فَضْلِكَ
BISMILLAH WASSALAAMU ‘ALA
ROSULILLAH. ALLAHUMMAGHFIR LII DZUNUUBI WAFTAHLII ABWABAA FADHLIK
Dengan menyebut
nama Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan
bukakanlah padaku pintu karunia-Mu.
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih).
11. Shalat tahiyatul
masjid sebelum duduk di masjid
Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
فَإِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ، فَلَا
يَجْلِسْ حَتَّى يَرْكَعَ رَكْعَتَيْنِ
“Apabila kalian masuk
masjid, jangan duduk, sampai shalat dua rakaat.” (HR. Muslim)
12.
Memperbanyak ketaatan seperti sholat sunnah, berdoa, dzikir, membaca Al Quran
atau diam sembari menunggu iqomat sholat serta tidak memperbincangkan urusan
duniawi. Barangsiapa menunggu sholat dalam keadaan demikian, maka ia teranggap
seperti di dalam sholat dan malaikat beristighfar untuknya, asalkan ia tidak
batal dan tidak mengganggu orang lain. (Kasysyaful Qina’)
Semoga bermanfaat dan
diberi taufiq untuk mengamalkannya.
Disusun oleh : Tim Dakwah Masjid Darul Hijrah
0 Komentar
Penulisan markup di komentar