TERJEMAH KITAB :
KASYFUL KURBAH
Karya Ibnu Rajab Al Hanbali ( wafat 795 H / 1393 M )
Bag. Muqodimah
Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta dengan pujian yang banyak lagi baik dan penuh berkah, sebagaimana yang dicintai Rabb kami dan diridlai-Nya, pujian yang pantas bagi kemuliaan wajah-Nya Allah ‘azza jalaaluhu.
Semoga Allah melimpahkan sholawat serta salam kepada penghulu kami Muhammad dan kepada keluarga serta sahabat beliau.
Imam Muslim meriwayatkan dalam “shohihnya” dari Abu Hurairah rodliyallahu ‘anhu dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
: « بدأ الإسلام غريبًا وسيعود غريبًا كما بدأ ، فطوبى للغرباء » .
“Islam bermula dalam keadaan asing, dan kelak akan kembali asing sebagaimana mulanya, maka beruntunglah bagi Al-Ghurobaa’ (orang orang yang terasing)”
Imam Ahmad dan Ibnu Majah meriwayatkan pula dari Ibnu Mas’ud dengan tambahan di akhirnya, yaitu:
Rasulullah ditanya: “Ya Rasulullah, siapakah Al-Ghurobaa’ itu?” Beliau menjawab:
النزاع من القبائل
(“orang terasing dari kabilah-kabilahnya”)
Abu bakar Al Ajuri juga meriwayatkan dengan redaksi:
الذين يصلحون إذا فسد الناس
(“yaitu orang orang yang mengadakan perbaikan dikala rusaknya orang orang”)
Pada riwayat yang lain, beliau bersabda:
الذين يفرون بدينهم من الفتن
(“Yaitu orang orang yang lari menyelamatkan agama mereka dari fitnah fitnah”)
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Katsir bin Abdullah Al-Muzani dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
« إن الدين بدأ غريبًا ، وسيرجع غريبًا ، فطوبى للغرباء الذين يصلحون ما أفسد الناس من سنتي »
(“Sesungguhnya Dien ini bermula dalam keadaan asing, dan kelak akan kembali asing, maka beruntunglang Al-Ghuroba’, yaitu mereka yang memperbaiki hal hal yang telah dirusak orang-orang dari sunnahku”)
At Thobroni meriwayatkan pula dari hadits Jabir dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam, dengan redaksi :
(“ Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan dikala rusaknya manusia”)
At Thobroni juga meriwayatkan hadits semisalnya dari Sahl bin Sa’ad.
Imam Ahmad meriwayatkan dari hadits Sa’ad bin Abi Waqqash dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
فطوبى يومئذ للغرباء إذا فسد الناس
“Maka keberuntungan pada hari itu bagi Al Ghuroba apabila manusia telah rusak”
Imam Ahmad dan At Thobroni meriwayatkan dari Abdullah bin Amr dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
« طوبى للغرباء ، قلنا : ومن الغرباء ؟ قال : قوم قليل في ناس سوء كثير ، من يعصيهم أكثر ممن يطيعهم » .
(“Keberuntungan bagi Al Ghurobaa”, kami bertanya: “lantas siapakah Al Ghuroba itu?” Beliau menjawab: “ Kaum yang sedikit di tengah orang orang buruk yang berjumlah banyak, orang yang mengingkari mereka lebih banyak daripada yang mengikuti mereka”)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr secara Marfu’ dan Mauquf :
قيل : ومن الغرباء ؟ قال : الفرارون بدينهم يبعثهم الله تعالى مع عيسى ابن مريم عليه السلام » .
(Dikatakan: “siapakah Al Ghurobaa’?”, beliau menjawab: “ Orang-orang yang lari meyelamatkan agama mereka, Allah membangkitkan mereka bersama ‘Isa bin Maryam ‘alaihis salaam” ).
Oleh Ustadz Faqih
KASYFUL KURBAH
Karya Ibnu Rajab Al Hanbali ( wafat 795 H / 1393 M )
Bag. Muqodimah
Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta dengan pujian yang banyak lagi baik dan penuh berkah, sebagaimana yang dicintai Rabb kami dan diridlai-Nya, pujian yang pantas bagi kemuliaan wajah-Nya Allah ‘azza jalaaluhu.
Semoga Allah melimpahkan sholawat serta salam kepada penghulu kami Muhammad dan kepada keluarga serta sahabat beliau.
Imam Muslim meriwayatkan dalam “shohihnya” dari Abu Hurairah rodliyallahu ‘anhu dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
: « بدأ الإسلام غريبًا وسيعود غريبًا كما بدأ ، فطوبى للغرباء » .
“Islam bermula dalam keadaan asing, dan kelak akan kembali asing sebagaimana mulanya, maka beruntunglah bagi Al-Ghurobaa’ (orang orang yang terasing)”
Imam Ahmad dan Ibnu Majah meriwayatkan pula dari Ibnu Mas’ud dengan tambahan di akhirnya, yaitu:
Rasulullah ditanya: “Ya Rasulullah, siapakah Al-Ghurobaa’ itu?” Beliau menjawab:
النزاع من القبائل
(“orang terasing dari kabilah-kabilahnya”)
Abu bakar Al Ajuri juga meriwayatkan dengan redaksi:
الذين يصلحون إذا فسد الناس
(“yaitu orang orang yang mengadakan perbaikan dikala rusaknya orang orang”)
Pada riwayat yang lain, beliau bersabda:
الذين يفرون بدينهم من الفتن
(“Yaitu orang orang yang lari menyelamatkan agama mereka dari fitnah fitnah”)
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Katsir bin Abdullah Al-Muzani dari ayahnya dari kakeknya dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
« إن الدين بدأ غريبًا ، وسيرجع غريبًا ، فطوبى للغرباء الذين يصلحون ما أفسد الناس من سنتي »
(“Sesungguhnya Dien ini bermula dalam keadaan asing, dan kelak akan kembali asing, maka beruntunglang Al-Ghuroba’, yaitu mereka yang memperbaiki hal hal yang telah dirusak orang-orang dari sunnahku”)
At Thobroni meriwayatkan pula dari hadits Jabir dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam, dengan redaksi :
(“ Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan dikala rusaknya manusia”)
At Thobroni juga meriwayatkan hadits semisalnya dari Sahl bin Sa’ad.
Imam Ahmad meriwayatkan dari hadits Sa’ad bin Abi Waqqash dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:
فطوبى يومئذ للغرباء إذا فسد الناس
“Maka keberuntungan pada hari itu bagi Al Ghuroba apabila manusia telah rusak”
Imam Ahmad dan At Thobroni meriwayatkan dari Abdullah bin Amr dari Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
« طوبى للغرباء ، قلنا : ومن الغرباء ؟ قال : قوم قليل في ناس سوء كثير ، من يعصيهم أكثر ممن يطيعهم » .
(“Keberuntungan bagi Al Ghurobaa”, kami bertanya: “lantas siapakah Al Ghuroba itu?” Beliau menjawab: “ Kaum yang sedikit di tengah orang orang buruk yang berjumlah banyak, orang yang mengingkari mereka lebih banyak daripada yang mengikuti mereka”)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr secara Marfu’ dan Mauquf :
قيل : ومن الغرباء ؟ قال : الفرارون بدينهم يبعثهم الله تعالى مع عيسى ابن مريم عليه السلام » .
(Dikatakan: “siapakah Al Ghurobaa’?”, beliau menjawab: “ Orang-orang yang lari meyelamatkan agama mereka, Allah membangkitkan mereka bersama ‘Isa bin Maryam ‘alaihis salaam” ).
Oleh Ustadz Faqih
0 Komentar
Penulisan markup di komentar