Kitab Thoharoh was Sholah
Keutamaan wudhu (2)
. عَن أبي هُرَيْرَة رَضِي الله عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله
عَلَيْهِ وَسلم: "إِذا تَوَضَّأ العَبْد الْمُسلم أَو الْمُؤمن فَغسل وَجهه
خرج من وَجهه كل خَطِيئَة نظر إِلَيْهَا بِعَيْنيهِ مَعَ المَاء أَو مَعَ
آخر قطر المَاء، فَإِذا غسل يَدَيْهِ خرج من يَدَيْهِ كل خَطِيئَة كَانَ
بطشتها يَدَاهُ مَعَ المَاء أَو مَعَ آخر قطر المَاء، فَإِذا غسل رجلَيْهِ
خرجت كل خَطِيئَة مشتها رِجْلَاهُ مَعَ المَاء أَو مَعَ آخر قطر المَاء،
حَتَّى يخرج نقيا من الذُّنُوب" رَوَاهُ مُسلم.
Dari Abu Huroiroh rodliyallahu 'anhu, ia berkata:
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu. Maka tatkala ia
membasuh wajahnya, keluar dari wajahnya segala kesalahan karena
pandangan kedua matanya, bersamaan dengan air atau dengan tetesan air
yang terakhir. Lalu
saat ia membasuh kedua tangannya, maka keluar dari keduanya segala
kesalahan yang ia perbuat dengan dua tangannya, bersama dengan air atau
dengan tetesan air terakhir.
Tatkala ia membasuh kedua kakinya, keluarlah segala kesalahan yang kedua
kakinya melangkah kepadanya, bersama dengan air, atau dengan tetesan
air terakhir. Hingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa dosa.
(HR. Muslim)
Pasal Keutamaan Wudhu (3)
عَن عَمْرو بن عَنْبَسَة رَضِي الله عَنهُ، عَن النَّبِي صلى الله
عَلَيْهِ وَسلم قَالَ: " مَا مِنْكُم رجل يقرب وضوءه فيمضض ويستنشق فينتثر
إِلَّا جرت خَطَايَا وَجهه وَفِيه وخياشمه، ثمَّ إِذا غسل وَجهه كَمَا أمره
الله إِلَّا جرت خَطَايَا وَجهه من أَطْرَاف لحييْهِ مَعَ المَاء، ثمَّ
يغسل يَدَيْهِ إِلَى الْمرْفقين إِلَّا جرت خَطَايَا يَدَيْهِ من أنامله
مَعَ المَاء، ثمَّ يمسح رَأسه إِلَّا جرت خَطَايَا رَأسه من أَطْرَاف شعره
مَعَ المَاء،
ثمَّ يغسل يَدَيْهِ إِلَى الْمرْفقين إِلَّا جرت خَطَايَا يَدَيْهِ من
أنامله مَعَ المَاء، ثمَّ يمسح رَأسه إِلَّا جرت خَطَايَا رَأسه من
أَطْرَاف شعره مَعَ المَاء، ثمَّ يغسل قَدَمَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
إِلَّا جرت خَطَايَا رجلَيْهِ من أنامله مَعَ المَاء، فَإِن هُوَ قَامَ
فصلى فَحَمدَ الله وَأثْنى عَلَيْهِ ومجده بِالَّذِي هُوَ لَهُ أهل، وَفرغ
قلبه لله، إِلَّا انْصَرف من خطيئته كَهَيئَةِ يَوْم وَلدته أمه" رَوَاهُ
مُسلم.
Dari 'Amr bin 'Anbasah rodhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Tidaklah seorang pun di antara kalian yang mendekatkan air wudhu'nya,
lalu ia berkumur dan menghirup air serta menghembuskannya, kecuali
mengalir keluar dosa dosa wajah, mulut, dan pangkal hidungnya.
Kemudian ketika ia membasuh wajahnya sebagaimana diperintahkan Allah,
maka mengalir keluar dosa dosa wajahnya dari ujung jenggotnya bersamaan
dengan air. Kemudian tidaklah ia membasuh kedua tangannya hingga siku,
kecuali mengalir dosa dosa tangannya melalui ujung jari jemarinya
bersamaan dengan air. Lalu tidaklah ia mengusap kepalanya kecuali
mengalir dosa dosa kepalanya melalui ujung ujung rambut bersamaan
dengan air. Kemudian tidaklah ia membasuh kedua kakinya hingga mata
kaki, kecuali mengalir keluar dosa dosa kakinya melalui ujung jari
jarinya bersamaan dengan air.
Setelah itu,tidaklah ia berdiri untuk sholat, lalu ia memuji Allah,
menyanjungNya dan mengagungkanNya dengan sanjung puji yang memang layak
bagiNya, kemudian ia mengosongkan hatinya hanya untuk Allah, kecuali
Allah palingkan (bersihkan) ia dari dosa dosanya sebagaimana keadaannya
pada hari ia baru dilahirkan oleh ibunya."
HR. Muslim
Oleh Ustadz Faqih
0 Komentar
Penulisan markup di komentar